Rabu, 06 Juli 2016

Makalah tentang hidrolisis garam



PENDAHULUAN
1.1  Latar belakang
Garam telah lama dikenal dan digunakan oleh masyarakat luas.di dalam kehidupan sehari-hari, garam dikenal sebagai bumbu masak yang memberi rasa asin pada masakan. Sementara itu, di dalam konsep kimia, garam merupakan senyawa ion yang terbentuk dari penggabungan ion negatif sisa asam dengan ion positif sisa basa. Karena merupakan gabungan dari ion-ion sisa asam dan sisa basa, maka garam umumnya berbentuk larutan. Dalam konsep kimia, dikenal tiga jenis garam yaitu:
1.      Garam yang bersifat netral, berasal dari asam kuat dan basa kuat.
2.      Garam yang bersifat asam, berasal dari asam kuat dan basa lemah.
3.      Garam yang bersifat basa, berasal dari asam lemah dan basa kuat.
Selain itu, juga terdapat garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah. Berdasarkan reaksi hidrolisis, yaitu reaksi zat dengan air, garam-garam bila direaksikan dengan air akan menghasilkan beberapa zat. Hidrolisis garam yang bersifat asam akan menghasilkan ion H3O+ yang bersifat asam. Sementara hidrolisis garam yang bersifat basa akan menghasilkan ion OH- yang bersifat basa. Hidrolisis garam netral tidak menghasilkan zat apapun. Garam dapur yang telah banyak dikenal juga merupakan senyawa ion dengan rumus kimia NaCl. Bentuk padat garam ini diperoleh melalui proses kristalisasi. Garam ini berasal dari asam kuat HCL dan basa kuat NaOH, sehingga termasuk garam netral. Karena hidrolisis garam netral tidak menghasilkan zat apapun, maka garam ini (NaCl) bisa dikonsumsi karena tidak mengubah keseimbangan asam basa di dalam tubuh.

1.2  Tujuan
·         Memahami pengertian garam yang mengalami hidrolisis
·         Menentukan pH larutan garam yang berasal dari asam dan basa kuat
·         Menetunkan pH larutan garam yang berasal dari asan kuat dan basa lemah
·         Menetukan pH larutan garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat
·         Menentukan pH larutan garam yang berasal dari asam dan basa lemah

1.3  Manfaat
·         Mengetahui pengertian hidrolisis garam
·         Mengetahui macam macam hdirolisis
·         Mengetahui penerapan hidrolisis dalam kehidupan sehari-hari.
1.4  Rumusan masalah
·         Apa pengertian hidrolisis ?
·         Bagaimana garam dari asam kuat dan basa kuat ?
·         Bagaimana garam dari asam kuat dan basa lemah ?
·         Bagaimana garam dari asam lemah dan basa kuat ?
·         Bagaimana garam dari asam lemah dan basa lemah?






















MATERI
2.1  Pengertian hidrolisis
Hidrolisis adalah suatu reaksi peruraian dalam air. Hidrolisis adalah penguraian garam oleh air yang menghasilkan asam dan basanya. Reaksi hidrolisis  terjadi ketika beberapa senyawa-senyawa ionik, seperti asam, dan basa tertentu larut dalam air.
Hidrolisis garam adalah reaksi kation atau anion dari suatu garam dengan  air.Kation dan anion yang dapat mengalami reaksi hidrolisis adalah kation dan anion garam yang termasuk elektrolit lemah.
Jika suatu molekul asam direaksikan dengan molekul basa maka akan membentuk garam dan air. Reaksi ini disebut sebagai reaksi penetralan. Namun, pada dasarnya larutan garam tersebut tidak selalu bersifat netral, tetapi dapat juga bersifat asam maupun basa. Untuk menjelaskan sifat larutan garam tersebut digunakanlah konsep hidrolisis.

2.2  Macam macam hidrolisis garam
Jika ditinjau dari komponen pembentuk garam serta banyak tidaknya garam tersebut dapat diuraikan ketika direaksikan dengan air, maka reaksi hidrolisis dapat dibedakan sebagai berikut ini.
1. Hidrolisis parsial
Hidrolisis parsial ialah ketika garam direaksikan dengan air hanya salah satu/sebagian ion saja yang mengalami reaksi hidrolisis, sedangkan yang lainnya tidak. Komponen penyusun garam yang mengalami reaksi hidrolisis parsial ini ialah asam lemah dan basa kuat atau sebaliknya.
2. Hidrolisis total
Hidrolisis total merupakan reaksi penguraian seluruh garam oleh air, yang  mana komponen garam terdiri dari asam lemah dan basa lemah.

Berdasarkan asam basa pembentuknya garam dikelompokkan menjadi :
1.      Garam dari asam kuat dan basa kuat
Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat jika dilarutkan kedalam air tidak terhidrolisis. Kation dan anion dari garam tidak ada yang bereaksi dengan H+ maupun OH- dari air sehingga [H+] = [OH-] dan larutan bersifat netral.
Asam kuat + basa kuat → garam + H2O
Contoh :
HCl + KOH → KCl + H2O
2.      Garam dari asam lemah dan basa kuat
Larutan garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat bersifat basa (pH>7) dan mengalami hidrolisis parsial dalam air. Anion dari garam akan mengikat H+ dari air membentuk asam lemah
Tetapan hidrolisis : Kh =  
[OH-] =  atau  [OH-] =
pOH = -log [OH-]  dan pH= 14-pOH
Asam lemah  + basa kuat → garam + H2O
Contoh :
HF + KOH →  KF + H2O
3.      Garam dari asam kuat dan basa lemah
Garam yang  berasal dari asam kuat dan basa lemah jika dilarutkan didalam air akan terhidrolisis sebagian ( parsial ) dan bersifat asam.
Tetapan hidrolisis : Kh =  
[H+] =  atau  [H+] =
pH = -log [H+]
Asam kuat  + basa lemah → garam + H2O
Contoh :
HNO3 + NH4OH → NH4 NO3  + H2O
4.      Garam dari asam lemah dan basa lemah
Garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah jika terlarut dalam air akan terhidrolisis total.
Harga pH bergantung kepada Ka dan Kb
·         Jika  Ka = Kb , larutan garam bersifat netral (pH=7)
·         Jika  Ka > Kb , larutan garam bersifat asam  (pH<7)
·         Jika  Ka < Kb , larutan garam bersifat asam  (pH>7)
[H+] = Ka .         [H+] = Kw
Kh =
pH = -log [H+]
Asam lemah  + basa lemah → garam + H2O
Contoh :
HF + NH4OH → NH4 F + H2O

2.3  Penerapan dalam kehidupan sehari hari
Reaksi hidrolisis merupakan suatu reaksi kimia yang digunakan untuk menetralkan suatu campuran asam dan basa yang menghasilkan air dan garam. Proses hidrolisis tersebut memiliki andil yang besar dalam terlaksananya berbagai macam proses penting dan kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari.
Reaksi hidrolisis antara molekul asam dan basa yang direaksikan dengan air akan membentuk garam dengan rumus kimia NaCl. NaCl ini merupakan garam yang digunakan di dapur ibu rumah tangga sebagai pemberi rasa asin dalam makanan.
Di bidang pertanian, reaksi hidrolisis dimanfaatkan dalam penyesuaian pH tanah dengan tanaman yang ditanam. Melalui reaksi hidrolisis akan didapatkan jenis pupuk yang tidak terlalu asam maupun basa. Adapun molekul kimia yang sering digunakan untuk menurunkan pH pupuk ialah pelet padat (NH4)2SO4. Apabila garam tersebut direaksikan dalam air, maka ion NH4+ akan terhidrolisis di dalam tanah membentuk NH3 dan H+ yang bersifat asam.
Reaksi hidrolisis antara garam yang terbentuk dari HOCl yang merupakan asam lemah dengan NaOH yang merupakan basa kuat dengan air akan terjadinya hidrolisis HOCl sehingga menghasilkan ion OH- yang bersifat basa. Sedangkan NaOH sebagai basa kuat tidak terhidrolisis. Garam yang terbentuk melalui penggabungan kedua asam basa tersebut ialah NaOCl. Garam ini merupakan salah satu material yang dimanfaatkan dalam pembuatan bayclin  atau  sunklin  untuk  memutihkan  pakaian  kita.
Reaksi hidrolisis memiliki peran penting dalam pemecahan makanan menjadi nutrisi yang mudah diserap. Sebagian besar senyawa organik dalam makanan tidak mudah bereaksi dengan air, sehingga dibutuhkan katalis untuk memungkinkan keberlangsungan proses ini.  Katalis organik yang membantu dengan reaksi dalam organisme hidup dikenal sebagai enzim. Enzim ini bekerja dengan menerapkan konsep hidrolisis.
Reaksi hidrolisis berperan penting dalam proses pelapukan batuan. Proses ini penting dalam pembentukan tanah, dan membuat mineral penting tersedia bagi tanaman. Berbagai mineral silikat, seperti feldspar, mengalami reaksi hidrolisis lambat dengan air, membentuk tanah liat dan lumpur, bersama dengan senyawa larut.
Reaksi hidrolisis memiliki andil dalam penjernihan air. Penjernihan air minum oleh PAM menerapkan prinsip hidrolisis, yaitu menggunakan senyawa aluminium fosfat yang mengalami hidrolisis total.
Berikut ini beberapa contoh penerapan hidrolisis garam dalam kehidupan sehari-hari.
1. Pemutih Pakaian
Kita sering menggunakan bayclin untuk memutihkan pakaian. Produk ini mengandung sekitar 5% NaOCl yang sangat reaktif yang dapat menghancurkan pewarna, sehingga pakaian menjadi putih kembali. Garam NaOCl berasal dari HOCl (asam lemah) dan NaOH (basa kuat).
NaOCl + HO → Na+ + OCl
OCl akan terhidrolisis, sedangkan Na+ tidak terhidrolisis. Jadi, garam NaOCl yang menjadi bahan untuk membuat bayclin mengalami hidrolisis parsial. Garam yang dihasilkan bersifat basa.
2. Penjernihan Air
Penjernihan air minum oleh PAM berdasarkan prinsip hidrolisis. Proses penjernihan ini menggunakan senyawa aluminium fosfat. Garam aluminium fosfat berasal dari asam lemah dan basa lemah, sehingga garam ini mengalami hidrolisis total bila direaksikan dengan air.
3. Sebagai Pupuk
Agar tanaman tumbuh dengan baik, pH tanaman harus dijaga. pH tanah pada lahan pertanian harus disesuaikan dengan pH tanamannya. Untuk menjaga pH-nya agar tetap sama, diperlukan pupuk agar tidak terlalu asam atau basa. Biasanya para petani menggunakan senyawa (NH)SO untuk menurunkan pH tanah. Garam (NH)SO berasal dari HSO (asam kuat) dan NHOH (basa lemah).
(NH)SO → NH+ + SO2-
NH+ akan terhidrolisis, sedangkan SO2- tidak terhidrolisis. Jadi, garam (NH)SO mengalami hidrolisis parsial. Garam yang dihasilkan bersifat asam.
4. Pelarutan Sabun
Sabun cuci atau garam natrium stearat (C₁₇H₃₅COONa) akan mengalami hidrolisis jika dilarutkan dalam air, menghasilkan asam stearat dan basa NaOH.
C₁₇H₃₅COONa +HO → C₁₇H₃₅COO + NaOH
Oleh karena itu, jika garam tersebut digunakan untuk mencuci, airnya harus bersih dan tidak mengandung garam Ca2+ atau Mg2+. Garam Ca2+ atau Mg2+ banyak terdapat dalam air sadah. Jika air yang digunakan untuk mencuci mengandung garam Ca2+ atau Mg2+, buih yang dihasilkan akan menjadi sangat sedikit. Akibatnya, cucian tidak bersih karena fungsi buih adalah untuk memperluas permukaan kotoran agar mudah larut dalam air.
5. Kulit Penutup pada Hewan Lunak
Kulit penutup (cangkang) pada hewan lunak (Mollusca) seperti Cypraecassis rufa danCrustaceae tersusun oleh garam kalsium karbonat (CaCO). Kalsium karbonat terbentuk oleh asam lemah HCO dan basa kuat Ca(OH), sehingga garam yang terbentuk bersifat basa.
6. Penyedap Makanan
Agar lebih terasa gurih dan enak, biasanya ke dalam makanan ditambahkan monosodium glutamat (MSG) yang berfungsi sebagai penyedap makanan. Monosodium glutamat yang memiliki rumus kimia CHNONa merupakan garam yang bersifat basa.
7. Kompres Dingin
Semakin majunya ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan terciptanya banyak benda-benda yang dapat mempermudah pekerjaan manusia. Dulu kita menggunakan kain dan es batu untuk mengompres ketika demam. Namun sekarang sudah tersedia kompres dingin instan yang diperjualbelikan di pasar. Kompres ini menggunakan garam ammonium nitrat (NHNO) yang bersifat asam.

2.4  Contoh soal
GARAM
ASALNYA
SIFAT
UJI LAKMUS
ASAM
BASA
MERAH
BIRU
CuSO4
Asam kuat
Basa lemah
Asam
Merah
Merah
FeSO4
Asam kuat
Basa lemah
Asam
Merah
Merah
Be(NO3)2
Asam kuat
Basa lemah
Asam
Merah
Merah
MnSO4
Asam kuat
Basa lemah
Asam
Merah
Merah
(NH4)2 SO4
Asam kuat
Basa lemah
Asam
Merah
Merah
NH4Cl
Asam kuat
Basa lemah
Asam
Merah
Merah
BaF2
Asam lemah
Basa kuat
Basa
Biru
Biru
Na3PO4
Asam lemah
Basa kuat
Basa
Biru
Biru
Ca(HCOO)2
Asam lemah
Basa kuat
Basa
Biru
Biru
Na2CO3
Asam lemah
Basa kuat
Basa
Biru
Biru
KCN
Asam lemah
Basa kuat
Basa
Biru
Biru
CH3COONa
Asam lemah
Basa kuat
Basa
Biru
Biru
K2S
Asam lemah
Basa kuat
Basa
Biru
Biru
KNO3
Asam kuat
Basa kuat
Netral
Merah
Biru
KI
Asam kuat
Basa kuat
Netral
Merah
Biru
Nacl
Asam kuat
Basa kuat
Netral
Merah
Biru
K2SO4
Asam kuat
Basa kuat
Netral
Merah
Biru
KNO3
Asam kuat
Basa kuat
Netral
Merah
Biru


1.      Larutan asam cuka, CH3COOH 0,2 M sebanyak 25 ml dicampurkan dengan 100 ml NaOH 0,05 M. Kemudian ditambahkan air sampai volumenya 500 ml. (Ka=10-5) maka harga pH larutan yang terbentuk adalah....
a.       8
b.      8,5
c.       9
d.      9,5
e.       10
Penyelesaian:
CH3COOH + NaOH  ® CH3COONa + H2O

M
5
5
-
-
B
5
5
5
5
S
-
-
5
5
           
[G]=  
[OH-]=

pOH= -log[OH-]                pH= 14 - pOH             Jawaban: b
      = - log 10-5,5                            = 14 – 5,5
        = 5,5                                  =  8,5

2.      Dini mencampurkan 50 ml CH3COOH 0,1 M dengan 50 ml NaOH 0,1 M setelah diaduk dicelupkan indikator universal menunjukkan pH... (Ka asam asetat 2. 10-5, log 5=0,7 dan  log 2=0,3)
a.       5,1
b.      5,3
c.       7
d.      8,7
e.       8,9

Penyelesaian:
           CH3COOH + NaOH  ® CH3COONa + H2O
M
5
5
-
-
B
5
5
5
5
S
-
-
5
5


[G]=
[OH-]=
pOH= -log[OH-]                pH= 14 - pOH             Jawaban: d
      = - log 5 x10-6                        = 14 – (6 – log 5)
        =  6 – log 5                        =  8 + log 5 = 8 + 0,7 = 8,7
3.      Garam-garam berikut bila dilarutkan dalam air akan mengalami hidrolisis dan larutannya bersifat basa adalah...
a.       KCN
b.      K2SO4
c.       NH4CN
d.      NH4Cl
e.       (NH4)2SO4

Jawaban : a
KCN berasal dari Basa Kuat + Asam Lemah dimana apabila dilarutkan dalam air akan mengalami hidrolisis parsial dan larutannya bersifat basa.
4.      Beberapa garam berikut:
1.      NH4Cl
2.      CH3COONa
3.      NH4CN
4.      K2S
Garam yang dapat terhidrolisis sebagian dan bersifat basa adalah...
a.       1 dan 2
b.      1 dan 3
c.       2 dan 3
d.      3 dan 4
e.       2 dan 4
Jawaban : e
Garam yang mengalami hidrolisis sebagian atau parsial merupakan garam yang berasal dari :
·         Asam lemah + Basa Kuat  ( larutannya bersifat basa )
·         Asam Kuat + Basa Lemah ( larutannya bersifat asam )
Jadi garam yang mengalami hidrolisis dan bersifat basa adalah CH3COONa dan K2S
5.      Senyawa yang mengalami hidrolisis total dalam air adalah...
a.       NH4Cl
b.      CH3COONa
c.       Na2SO4
d.      Al2S3
e.       BaCl2
Jawaban : d
Garam atau senyawa yang mengalami hidrolisis total dalam air berasal dari Asam Lemah + Basa Lemah. Misalnya pada garam diatas yaitu Al2S3.
6.      Campuran yang menghasilkan garam hidrolisis sebagian dan bersifat basa adalah...
a.       50 ml CH3COOH 0,2 M + 50 ml NaOH 0,1 M
b.      50 ml HCl 0,2 M + 50 ml NH3 0,2 M
c.       50 ml HCOOH 0,2 M + 50 ml KOH 0,2 M
d.      50 ml HCl 0,2 M + 50 ml NaOH 0,2 M
e.       50 ml CH3COOH 0,1 M + 50 ml NH3 0,2 M
Jawaban : c
a.       Buffer
CH3COOH + NaOH  ® CH3COONa + H2O
M
10
5
-
-
B
5
5
5
5
S
5
-
5
      5
b.      Mengalami Hidrolisis parsial atau sebagian dan bersifat asam , karena berasal dari Asam kuat + Basa Lemah.
c.       Mengalami Hidrolisis parsial atau sebagian dan bersifat basa.
         HCOOH + KOH ® HCOOK + H2O
M
10
10
-
-
B
10
10
10
10
S
-
-
10
     10
d.      Tidak mengalami hidrolisis, karena berasal dari Asam kuat + Basa Kuat
e.       Mengalami hidrolisis total , karena berasal dari Asam Lemah + Basa Lemah
7.      Garam berikut yang larutannya dalam air dapat membirukan kertas lakmus merah adalah...
a.       Natrium Karbonat
b.      Amonium Sulfat
c.       Natrium Klorida
d.      Barium Klorida
e.       Kalium Sulfat
Jawaban : a
Garam yang dapat membirukan kertas lakmus merah merupakan garam yang bersifat basa, Garam diatas yang bersifat basa adalah Na2CO3.
8.      Beberapa garam:
1.      NH4CL
2.      CH3COONa
3.      NH4CN
4.      (NH4)2CO3
Garam yang dapat terhidrolisis sempurna adalah nomor...
a.       1 dan 3
b.      2 dan 4
c.       1 dan 2
d.      2 dan 3
e.       3 dan 4
Jawaban : e
Garam yang terhidrolisis sempurna atau total merupakan garam yang berasal dari Asam lemah + Basa Lemah, Misalnya pada garam diatas yaitu : NH4CN dan (NH4)2CO3
9.      Diketahui garam- garam:
1.      Natrium Asetat
2.      Amonioum Sulfat
3.      Kalium Sianida
4.      Amonium Sulfida
Pasangan garam yang larutannya dalam air mengalami hidrolisis adalah nomor...
a.       1,2,3 dan 4
b.      1,2 dan 3
c.       1 dan 3
d.      2 dan 4
e.       1,3 dan 4
Jawaban : a
Garam yang mengalami hidrolisis merupakan garam yang berasal dari:
·         Asam lemah + Basa kuat
·         Asam kuat + Basa lemah
·         Asam lemah + Basa lemah
Jadi, garam pada soal yang dapat mengalami hidrolisis adalahCH3COONa , (NH4)2SO4 , KCN dan (NH4)2S
10.  Jika diketahui Ka CH3COOH = 10-5,maka banyaknya CH3COOK yang terlarut dalam 100 ml larutan CH3COOK dengan pH =9 adalah...
a.       0,245 gram
b.      0,49 gram
c.       0,98 gram
d.      9,8 gram
e.       19,6 gram
Penyelesaian:
pH = 9                                    
pOH = 14 – 9 = 5                                            
[OH-]= 10-5                                                          
[OH-]=                                                          
10-5=
         (10-5)2=
10-10 = 10-9 [G]         [G]   = 0,1 M
mol CH3COOK = 0,1 L x 0,1 M = 1 x 10-2
Massa CH3COOK = mol x mr
= 1 x 10-2 x 98 =0,98
Jawaban : c
11.  Berikut hasil uji sifat asam/basa dari beberapa garam
No.
Rumus garam
Uji lakmus
Merah
Biru
1.
NaCl
Merah
Biru
2.
CH3COOK
Biru
Biru
3.
NH4CL
Merah
Merah
4.
Na2SO4
Biru
Biru
5.
NaCN
Biru
Biru
 Garam yang mengalami hidrolisis dan sesuai dengan hasil uji lakmusnya adalah
Jawab :
No.
Rumus garam
Uji lakmus
Asal
sifat
Merah
Biru
Asam
Basa
1.
NaCl
Merah
Biru
Asam kuat
Basa kuat
Netral
2.
CH3COOK
Biru
Biru
Asam lemah
Basa kuat
Basa
3.
NH4CL
Merah
Merah
Asam kuat
Basa lemah
Asam
4.
Na2SO4
Biru
Biru
Asam kuat
Basa kuat
netral
5.
NaCN
Biru
Biru
Asam lemah
Basa kuat
Basa
 Garam yang mengalami hidrolisis adalah no 2,3,5 karena no 1 dan 4 merupakan garam dari asam kuat dan basa kuat yang tidak mengalami hdirolisis.

12.  Sebanyak 3,16 gram (CH3COO)2Ca dilarutkan dalam air mencapai volume 5 liter. Tentukan pH larutan tersebut! ( Ka= 2. 10-5 dan Mr 158)
Penyelesaian:
(CH3COO)2Ca«  2CH3COO- + Ca2+
Mol(CH3COO)2Ca =
[(CH3COO)2Ca] =
[OH-]=  =  x 2 x 4 x 10-3= 2 x 10-6
pOH = -log 2 x 10-6= 6 - log 2                                    pH= 14-(6-log2)= 8 + log 2= 8,3

13.  Hitunglah pH larutan garam BaF2 0,2 M! (Ka= 2 x 10-5)
Penyelesaian :
            BaF2  « Ba2+ + 2F-
[OH-]=
         =         
= 1,4  x 10-5
pOH = -log 1,4  x 10-5                                 pH= 14 – (5 –log  1,4) = 9 + log 1,4
= 5 –log  1,4
14.  Berapa pH larutan NH4NO3 0,1 M (Ka = 10-5 , Kb = 10-5)
Penyelesaian:
NH4NO3«NH4+ + NO3-
[H+]=                                     pH= - log  10-5= 5
        =                                 
         = 10-5
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hidrolisis garam adalah reaksi kation atau anion dari suatu garam dengan  air. Berdasarkan asam basa pembentuknya garam :
·         Garam dari asam kuat dan basa kuat : tidak megalami hidrolisis karena berasal dari elektrolit kuat dimana larutannya bersifat netral.
·         Garam dari asam lemah dan basa kuat : bersifat basa (pH>7) dan mengalami hidrolisis parsial dalam air.
      [OH-] =
·         Garam dari asam kuat dan basa lemah : jika dilarutkan didalam air akan terhidrolisis sebagian ( parsial ) dan bersifat asam.
       [H+] =
·         Garam dari asam lemah dan basa lemah : jika terlarut dalam air akan terhidrolisis total.
       [H+] = Ka .

3.2  Saran
Untuk memahami materi hidrolisis garam , kita harus paham mengenai asam dan basa baik yang kuat maupun lemah agar mempermudah kita dalam mempeajarinya.










DAFTAR PUSTAKA

Budi,sentot.2012.KIMIA berbasis eksperimen.Solo:PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
Justiana, Sandri dan Muchtaridi. 2009. Kimia 2. Jakarta: Yudhistira

Tidak ada komentar:

Posting Komentar